Jawaban Master Lu atas Surat Pertanyaan Umat No. 422 2020-10-23
Kebaikan dan kejahatan tidak dapat diimbangi, kecuali melakukan jasa kebajikan, hanya dengan jasa kebajikan dapat bertobat dan mengikis karma, tetapi tidak dapat terkikis semua
Tanya: 17-10-2020, Tanah Suci Xin Ling Jing Tu:
Dou Zhan Sheng Fo: “Tidak ada benar dan salah dalam hubungan antar sesama manusia, tetapi karena sebab dan jodoh. Apa itu melunasi hutang perasaan? Hutang perasaan apa pun (suami dan istri, ibu mertua dan menantu perempuan, orang tua dan anak-anak, kakak beradik, teman, dll.) Untuk membuatmu menderita, membuatmu sedih.
Karena kamu telah menyakiti makhluk hidup di kehidupan sebelumnya, kamu akan terluka dalam hubungan perasaan di kehidupan ini. Melepaskan makhluk hidup, melafal paritta, dan bertobat atas semua dapat menghilangkan karma buruk yang dibawa dari kehidupan sebelumnya. Hubungan buruk yang besar dan hutang perasaan tergantung pada jasa kebajikan untuk melenyapkannya.”
Dou Zhan Sheng Fo: “Jika umat Buddhis dalam membabarkan dan memperkenalkan Dharma kepada orang, membujuk orang lain untuk bercerai atau menghancurkan rekonsiliasi keluarga, itu berarti menyentuh karma besar. Ini akan menghabiskan jasa kebajikan diri sendiri. Karma sendiri tanggung sendiri balasannya. Umat Buddhis jika menghadapi situasi seperti ini, harus menasihati mereka untuk melafal paritta dan melakukan jasa kebajikan untuk menguraikan.
Jika tidak ada sebab dan jodoh baik dalam takdir, hanya ada jodoh buruk yang tersisa, setelah melafal paritta dan melunasi hutang karma, kedua belah pihak akan mengakhiri jodoh buruk mereka sendiri, dan memperoleh pembebasan jiwa. Pernikahan antara pria dan wanita di tanah Saha adalah campuran dari sebab dan jodoh yang baik dan jahat. Ada kebaikan dan kejahatan diantaranya.”
Bodhisattva Ksitigarbha: “Penyakit dan penderitaan semua makhluk hidup diakibatkan karena karma dan pembalasan dari kehidupan sebelumnya. Jika jiwa dan roh dia sering dihukum dan dipenjara di alam neraka, meskipun orang tersebut belum meninggal, dia akan menderita secara mental. Ini dikarenakan keserakahan makhkuk hidup dan pelanggaran lima sila (membunuh, mencuri, asusila, berbohong, dan minum minuman keras) sehingga muncul balasan karma jahat. Ketika bertobat atas dosa-dosa, ketika percaya dan menerima sila Buddhis, kamu baru tidak akan merosot ke dalam pembalasan karma buruk di alam neraka.”
Murid Malaysia 17-10-2020
Jawab: Separuh jiwa berada di alam neraka dan separuh lainnya di alam manusia, apakah orang ini masih bisa hidup dengan baik? Sakit di sekujur tubuh, stres, tidak nyaman … Oleh karena itu, harus tidak melakukan perbuatan buruk. Hukum langit adalah seperti ini: Pertama membalas karma buruk di alam manusia di masa lalu, menghukum mereka yang harus dihukum, mereka yang harus pergi ke neraka harus pergi ke neraka. Kemudian bereinkarnasi sesuai dengan pembalasan karma baik di alam manusia. Sangat menyakitkan, karena kebaikan dan kejahatan tidak dapat diimbangi, kecuali melakukan jasa kebajikan. Hanya dengan jasa kebajikan dapat bertobat dan mengikis karma, tetapi tidak dapat terkikis semua.
善恶不能抵消,除非做功德,只有功德能够忏悔消业,但也不能完全消光
问:17-10-2020,心灵净土世界:
斗战胜佛:“人与人之间的关系没有对与错、是与非,乃因缘聚合。什么叫还情债啊?任何情债(夫妻、婆媳、父母子女、兄弟姐妹、朋友等等)就是让你痛苦,让你伤心。因为你上辈子伤害了众生,这辈子你就会受感情上的伤害。放生、念经、忏悔都能消除上辈子带下来的恶缘。大的冤结与情债就要靠功德来消除了。”
斗战胜佛:“如果佛子们在弘法度人中劝说别人离婚,或破家庭和合,就是动大因果,会损耗自身的功德,这是非常大的果报。任何人的因缘乃和合而成,个人因果个人受报,佛子们遇到此情况应劝他们念经做功德去化解。如果命根中已经没有善因缘,只剩恶缘,会在念经还完孽障后,双方自己互相了结这个恶缘,获得心灵上的解脱。娑婆国土男女之间的婚姻都是善恶因缘混合,当中有善亦有恶。”
地藏王菩萨:“众生的病痛苦恼都是因为前世今生的因缘果报。如果一魂一魄常在地狱里面受罚关押,就算人还没寿终,都会在精神上受苦,这就是众生因贪欲犯五戒(杀、盗、淫、妄、酒)而生出诸恶的果报。当忏悔罪孽、当信受佛法戒律,才不会堕入地狱的果报。”
弟子 马来西亚 17-10-2020
答:一半魂魄在地狱,一半在人间,这个人还活得好吗?浑身痛,压力大,难受……所以只有不做坏事。天律是这样的:先把过去在人间的恶报掉,该受罚的受罚,该下地狱的下地狱,然后再根据人间的善报去投胎。很痛苦的,因为善恶不能抵消,除非做功德,只有功德能够忏悔消业,但也不能完全消光。