Segala halangan dalam perjalanan menekuni Dharma merupakan akibat dari karma diri sendiri
Tanya: Tolong bantu pastikan apakah ini benar? Hari ini saya menelepon bibi, merasa jika dirinya mulai mundur dari mempelajari Dharma. Alasannya karena suaminya (paman saya) tidak mengizinkan dia mendirikan altar Buddha, tidak mengizinkan dia menjadi murid, dan selalu menghalanginya di segala hal.
Selain itu, juga kecanduan alkohol dan kehilangan pekerjaan karena bertengkar dengan atasan. Jadi, saya dengan sabar berbincang dengan bibi selama lebih dari satu jam. Dia merasa jauh lebih baik, tapi kekhawatiran di dalam hatinya masih ada.
Setelah menutup telepon, saya tiba-tiba melihat Dharmakaya (tubuh Dharma) Master dan berkata pada saya, “Kenapa kamu tidak memberikan sepertiga jasa kebajikan dari hasil membimbing orang-orang secara daring kepada pamanmu?” Meskipun awalnya saya agak keberatan, tapi saya tetap melakukannya.
Setelah itu, saya melihat paman menindihku sembari berkata, “Apakah kamu tahu bagaimana bibimu memperlakukan saya di kehidupan sebelumnya? Di kehidupan sebelumnya saya adalah seekor sapi, dia mengulitiku, mencabut uratku, meminum darahku, bahkan menyantap dagingku. Dia memasak sup lalu disantap bersama orang lain. Setelah habis disantap, tulang-tulang saya dilempar ke anjing, dan membuang kulit saya ke selokan, lalu dikubur. Saya sangat sengsara, saya mati dengan penuh dendam dan tidak tenang. Saya bersumpah menjadi suaminya di kehidupan berikutnya, untuk perlahan-lahan menyiksa dirinya hingga menguras seluruh tenaganya.”
Setelah mendengarnya, saya langsung sadar, merinding hingga ke tulang, begitu terguncang dan tidak bisa tenang dalam waktu lama, sampai tidak bisa tidur. Akhirnya saya memahami kenapa ada pepatah yang berbunyi “bunga yang indah bisa tertancap di atas kotoran sapi”.
Kenapa dia menghalangi bibi saya mempelajari Dharma? Karena dia tidak ingin bibiku menjadi baik, dia masih belum selesai menagih hutang, tidak ingin bibiku terbebas dari penderitaan dan memperoleh kebahagiaan.
Lalu saya kembali menelepon bibi. Bibi berkata, “Suamiku seperti binatang, di pangkal pahanya ada tanda lahir berwarna hitam, dan ada bulu hitam di kakinya, bertemperamen buruk.”
Saya juga merasa sangat tidak berdaya setelah mendengarkan ini. Tujuan saya membagikan pengalaman ini adalah agar semua orang percaya akan adanya hukum karma (sebab-akibat), perbanyak bertobat, dan mengingat bahwa apapun yang terjadi, itu karena kesalahan kita sendiri. Sebab jika kamu bertanya penyebab di kehidupan sebelumnya, lihatlah apa yang kamu alami sekarang. Jika kamu bertanya tentang “buah akibat” di kehidupan berikutnya, lihatlah apa yang kamu lakukan sekarang.
Jawab: Ini Benar. Boleh dibagikan.
Sumber: (Kutipan) Jawaban Master Lu atas Surat Pertanyaan Umat No. 121 摘自 卢台长开示解答来信疑惑(一百二十一)节选(原文链接)
学佛路上的阻碍 都是自己的业障
问:请帮忙鉴定一下是真的吗?今天给小姨打电话感觉小姨退转了,原因是姨夫不让她设佛台,不让她拜师,处处障碍她,而且还嗜酒如命,与领导争吵丢了工作。于是我就耐心地给小姨讲了一个多小时,小姨好了很多,可心中的忧虑还是若隐若现。于是挂了电话之后突然看到台长的法身跟我说你为什么不把最近网上度人的三分之一功德给你姨夫呢,虽然当时有一点不舍得,但还是照做了。
随后我就看到我姨夫压着我说,你知道你小姨前世怎么对我的吗?我前世是一头牛,她扒我的皮,抽我筋,喝我的血,还吃我的肉,炖汤喝,和大伙一块吃,吃完了骨头还扔给狗,把我的皮扔到臭水沟里,然后埋了,我苦啊,我死不冥目啊。我发愿下辈子做她的丈夫慢慢折磨她,耗尽她的筋血,我听后恍然大悟,毛骨悚然,激动的久久不能平静,无法入睡,终于明白为什么一朵花插在牛粪上。他为什么障碍小姨学佛,因为他不想让她得好,他还没讨够债,不想让她离苦得乐。于是我给小姨打电话,小姨说你姨夫就像动物,大腿根有一个黑色的胎记,腿上还有黑毛,脾气大。我听了之后也是很无奈。把这件事情分享出来的目的就是要大家相信因果,多忏悔,不管遇到什么事情都是我错了。因为若问前世因,今生受者是。若问来世果,今生做者是。
答:是真的。可以随缘分享。