2021 Kata-kata mutiara harian Master (Tahun 2021 bulan Mei tanggal 9) 2021-05-09

Tidak berubah menyesuaikan jodoh

Hari ini Master akan membahas tentang menyesuaikan jodoh

Orang-orang sering kali “berubah mengikuti jodoh”, sedangkan seorang praktisi Buddhis “mengikuti jodoh namun tidak berubah”, kalau Buddha dan Bodhisattva “tidak berubah menyesuaikan jodoh”.

Perubahan seseorang sesungguhnya ditentukan oleh hati atau pikirannya sendiri, begitu pikirannya berubah, maka pemikirannya akan berubah, niatnya akan berubah, perasaannya akan berubah, lalu membuat dirinya berubah, serta masalahnya pun berubah. 

Orang-orang berubah mengikuti jodoh, karena mereka memiliki ketamakan dan pemikiran delusi. Begitu seseorang serakah, maka segala macam perubahan mungkin akan terjadi dalam sekejap. Ketika pikiran kita tidak menentu, maka akan muncul halangan di mana-mana. Seperti dalam acara pelelangan rumah, baru saja mencapai persetujuan harga dengan orang ini, kemudian tiba-tiba muncul orang lain yang berani menawar dengan harga yang lebih tinggi, maka hati si pemilik rumah langsung berubah. 

Manusia selalu bergerak tak menentu mengikuti lingkungan luar, oleh karena itu, tidak ada perkataan seorang pun yang bisa dijamin seumur hidup, karena pikiran seseorang pada dasarnya suka berubah-ubah tidak menentu. 

Inilah mengapa seorang anak gadis ketika menjalin hubungan asmara, dalam waktu yang sama bisa bergonta-ganti pacar lima sampai enam orang, karena dia memiliki pikiran yang delusi, yakni hati atau pikiran yang tidak bisa tenang.

Menyesuaikan jodoh sama dengan mengikuti jodoh,

Dengan kebijaksanaan mengatasi jodoh semua makhluk,

Dengan mempraktikkan Dharma melepaskan jodoh duniawi,

Terbebaskan dari kerisauan adalah menyesuaikan jodoh.

Buddha dan Bodhisattva tidak berubah menyesuaikan jodoh, karena ini adalah perwujudan alami dari sifat Kebuddhaan.  Asalkan kamu memiliki sifat Kebuddhaan, maka kamu akan memiliki pikiran yang tulus. Sifat Kebuddhaan maupun pikiran yang tulus, tidak peduli dalam keadaan apapun selalu tidak tergoyahkan, oleh karena itu, ia baru bisa tetap tidak berubah walau menghadapi segala bentuk perubahan. 

Gejolak hati dan perubahan pemikiran seseorang bisa berubah-ubah dalam sekejap. Perilaku psikologis seseorang, bisa mengalami perubahan karena godaan dan pengaruh keuntungan dari faktor luar. Dalam bahasa ilmiah bisa dikatakan, keadaan faktor luar menjadi dasar yang menyebabkan perubahan dalam dirimu. Oleh karena itu, seorang praktisi Buddhis harus meneladani Bodhisattva, tidak tergerak dan tidak tergoyahkan, menyesuaikan jodoh dalam segala keadaan, dan menjalani segalanya menyesuaikan jodohnya.

Di tengah ketenangan akan terlihat perasaan yang tulus,

Perasaan duniawi tidak sebanding dengan perasaan welas asih,

Karena perasaan duniawi bagaikan helaian kertas yang tipis,

Maka harus bisa melihat kebenaran dari kehidupan yang palsu ini

Harus bisa melatih diri sendiri untuk beradaptasi dengan lingkungan luar yang bisa “muncul dan lenyap”. Bagaimanapun itu, kemunculan dan lenyapnya hal-hal di sekitar kita juga hanya dalam waktu yang sekejap. Sangat sulit sekali untuk mengukur dan menemukan kestabilan di dunia ini. Hanya dengan menemukan kembali sifat Kebuddhaan kita yang semula, kamu baru benar-benar bisa “tidak berubah menyesuaikan jodoh”. Namun orang-orang pada umumnya berpendapat bahwa “menyesuaikan jodoh”, berarti setelah tidak berdaya menghadapi suatu permasalahan, lalu menyerah. Suatu keputusasaan yang “menyesuaikan jodoh” seperti ini, sesungguhnya akan mengalami kegagalan di berikutnya.

“Menyesuaikan jodoh” yang sesungguhnya, adalah menyelesaikan permasalahan dengan kebijaksanaan, menghindari resiko dan bahaya, dengan cara yang tepat memutar untuk kembali ke jalur yang benar, menemukan kelancaran di tengah ketidaklancaran, merupakan suatu cara untuk tetap melangkah maju di tengah kesulitan. Oleh karena itu, menyesuaikan jodoh dalam agama Buddha, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pembinaan diri, sesungguhnya merupakan pilihan paling bijak dalam mengatasi kerisauan. Seperti, merelakan, melepaskan, dan terbebaskan. 

Menyesuaikan jodoh yang sesungguhnya harus didasari dengan keteguhan – “tidak berubah”, kita baru bisa menyesuaikan jodoh, bukan berjalan mengikuti arus perubahan keadaan dan jodoh masyarakat, juga bukan karena semua orang serakah akan uang, lalu kamu juga boleh ikut tamak. Ini adalah perbedaan arah perkembangan IQ dan kebijakan seorang praktisi Buddhis dengan orang biasa yang tidak menekuni dan mempraktikkan Dharma dalam menghadapi kerisauan.

Hidup yang penuh kerisauan sebab berada di alam kerisauan,

Sibuk sana sini menghabiskan seumur hidup.

Alam Manusia adalah alam ketidakkekalan,

Mampu meninggalkan keduniawian berarti memiliki kesadaran yang tinggi.

 

2021年师父每日佛言佛语(2021年5月9日)2021-05-09

《不变随缘》

今天师父跟大家讲讲随缘。

众生“随缘就变”,修行人“随缘不变”,佛菩萨“不变随缘”。

一个人的变其实就是自己的“心”,心变,念变,意变,情变,人变,事变。

众生随缘就变,因为有贪念和妄心。人只要一贪,瞬息万变。心无定处,到处罣碍。

犹如拍卖房子,刚跟人家讲好了这个价格,忽然知道有人出了更高的价格,房东的心马上就变。

人是跟着外境妄动,所以没有一个人说的话可以一辈子保证的,因为人心本来就是妄动散乱。

这就是为什么一个女孩子在谈恋爱的时候同时可以换五六个人,就是一颗妄心,就是一颗定不下来的心。

随缘随缘顺因缘,智慧解决众生缘。

学佛放下人情缘,解脱烦恼是随缘。

佛菩萨不变随缘,因为这是佛性的自然流露。只要你有佛性,你就拥有真心。佛性真心不管出于何种境地,都是如如不动的,所以才能做到以不变应万变。

人的起心动念,瞬息万变。人的心理行为,也是在外因利益的诱惑和引导下起着变化。用现在科学家的话讲,就是外因的条件促成你内在变化的根据。所以学佛人要学菩萨,如如不动,万境随缘,一切尽在随缘中。

平静之中见真情,人情不如慈悲心。

人情似纸张张薄,虚幻人生需看破。

要锻炼自己适应外环境是有生有灭的。不管怎么样,外环境的生灭也只是瞬间的。想在世间找出平衡,很难把握尺度。只有找回自己的真如本性,你才能真正的“不变随缘”。

但一般众生认为随缘就是对某件事无奈之后的放弃。这种放弃式的随缘,其实它会迎接着下一次的失败。

真正的随缘,是通过智慧解决问题,避开风险,巧妙迂回,在逆境中找顺境,在困难中前进的一种对治。所以佛教界的随缘,在生活上、修行上,其实都是在烦恼问题上拥有真正的明智选择。例如,舍去,放下,解脱。

真正的随缘是在不变的前提下才随缘的,并不是随着社会环境的转变而随社会的缘分而走,并不是大家都会贪财,你也贪。这就是学佛人和不学佛人在烦恼问题上智能和非智能的智商取向。

烦恼人生烦恼道,

忙来忙去一生耗。

人间就是无常道,

出离红尘觉悟高。