Meninggalkan nafsu keinginan di tengah nafsu
Ada seekor tikus yang terjatuh ke dalam sebuah kendi beras yang separuh penuh, ketidaksengajaan ini membuat si tikus merasa kegirangan sekali, setelah memastikan bahwa tidak ada bahaya yang menantinya di dalam kendi beras, dia mulai makan-tidur lalu tidur-makan di dalam kendi, hidup dengan sangat bahagia. Dengan cepat beras di dalam kendi habis dimakannya, namun saat ini, si tikus baru menyadari bahwa dirinya tidak akan bisa lagi melompat keluar dari kendi beras ini, dia sudah tidak bisa apa-apa lagi.
Hidup kita kelihatannya biasa-biasa saja, namun sesungguhnya menyembunyikan bahaya di mana-mana, ketika seseorang sedang menikmati hidupnya maka tidak akan pernah terpikir olehnya kalau ada bencana yang akan menantinya, banyak orang yang dalam kehidupan sehari-hari merasa tubuhnya sehat-sehat saja, namun pada suatu hari ketika menemukan kalau dirinya mengidap kanker, maka semuanya sudah terlambat. Saat bencana sudah tiba lalu baru memohon kepada Buddha, ini sama dengan kesulitan menggunakan obat di tengah bencana, seperti pepatah “baru memeluk kaki Buddha di saat terdesak”.
Kita harus bisa berpandangan kosong, karena banyak hal di dunia ini adalah kosong, ada begitu banyak hadirin di sini, coba pikirkan, ada berapa banyak kebahagiaan dan kesedihan kalian di masa muda? Ada berapa banyak pengalaman pahit yang pernah dialami? Apakah Anda masih bisa mengingatnya? Inilah masa lalu. Yang sulit direlakan harus bisa direlakan.
Namun orang masa kini sulit untuk merelakan apapun, seperti saat tante tetangga memasak satu sayur yang sangat enak, lalu Anda bertanya kepadanya: “Tante, kok Anda bisa memasak begitu enaknya? Apa boleh ajari saya?”
Tante menjawab: “Mudah sekali, hanya menambahkan sedikit garam, sedikit cuka, dan ditumis saja!”
Pikiran setiap orang memiliki ketidakrelaan, misalnya seseorang yang menyimpan banyak obat di rumahnya, saat orang lain sedang tidak sehat dan bertanya kepadanya: “Bolehkah memberi saya sedikit obat?”
Kemudian dia memberikan obat yang sudah kadaluarsa, lalu ada orang yang bertanya: “Ada begitu banyak obat di rumahmu, mengapa kamu tidak memberikannya saja?”
“Saya menyimpannya untuk lain kali kalau saya sakit.”
Di tengah kekosongan ini, kita harus belajar melepas, kekosongan adalah akar dari kedamaian dan kebebasan. Seseorang yang tidak memiliki keinginan sama dengan kosong, semakin banyak keinginan seseorang maka dia akan semakin bersusah hati. Seorang praktisi Buddhis harus belajar untuk berkorban, harus mengubah kehidupannya sendiri, jika tidak ingin berkorban, maka segala usaha akan menjadi sia-sia.
Jika ingin memperoleh pusaka Buddha, maka harus belajar meninggalkan nafsu keinginan di tengah keinginan, kita memiliki nafsu keinginan, namun kita harus bisa meninggalkanmu nafsu ini, harus bisa menumbuhkan sekuntum bunga lotus di hati kita, harus bisa mengasihi semua orang. Membina diri di rumah jauh lebih sulit, karena ada istri dan anak, harus pergi bekerja dan melafalkan paritta, sedikit-sedikit bisa marah dan emosi, harus berusaha lebih keras baru bisa membina pikiran dengan baik.
Maka seorang pembina pikiran yang sesungguhnya harus memiliki keuletan, jika hari ini ingin mengubah diri sendiri, maka jangan menunggu sampai hari esok, karena hari esok belum tiba. Semoga kalian semua bisa melupakan masa lalu, tekuni Ajaran Buddha Dharma dengan baik, sungguh-sungguh menyatukan pikiran sendiri dengan pikiran semua makhluk, memahami orang lain sama dengan menolerir diri sendiri, orang yang mampu berwelas asih terhadap orang lain adalah Bodhisattva di dunia ini.
Sumber: Master Jun Hong Lu – San Fransisco 20140918 2014-9-18 美国 旧金山
欲中离欲
有一个老鼠掉进了半满米缸当中,这一意外让老鼠情不自禁地非常开心,在确定米缸中没有危险之后,它就在米缸中吃了睡、睡了吃,非常快乐地生活。很快米缸中的米被吃完了,这时候老鼠才发现自己再也跳不出米缸,一切无能为力了。我们的生活看似平淡,其实到处都是危急,人在享受的时候从未想到过自己会有灾难,很多人天天在生活中觉得自己身体一直很好,当有一天发现自己生癌症的时候,已经晚了。灾难来了再去求佛,也就是灾时难用药,临时抱佛脚。(掌声)
人要懂得看空,这个世界上很多事情都是空的,你们在座这么多人,想一想,年轻时候多少快乐,有多少伤心,有多少难受的事情?今天还想的起来吗?这就是过去。难舍的要能舍。现代人什么都舍不得,邻居阿姨会烧一个非常好的菜,你去问她:“阿姨,你怎么烧得这么好,你能教教我吗?”阿姨说:“很容易的,不就是放点盐,放点醋,炒一炒嘛!”人的心什么都不舍得,家中有储藏的药,别人身体不好,问:“你能给一点药吗?”他把快过期的给他别人,有人说:“你家里这么多药,为什么不多给他一点呢?”“我留着下次生病的时候自己还要吃呢。”人要在空的当中学会放下,空就是自在安详的根。一个人不求了就空了,一个人越求越难过。学佛人要学会付出,要改变自己的人生,如果不想付出,一切尝试都是白费的。(掌声)
想得到佛宝,就要学会欲中离欲,我们有欲望,必须要离开这个欲望,心中要生出一朵莲花,要爱所有的人。在家修行更难,因为有妻子、孩子,要上班、念经,动不动还要生气、发脾气,要多几倍的功夫才能修好心。真正修心的人要有毅力,今天就要改变自己,不要等到明天,因为明天还没有到。希望大家忘记过去、好好学佛,真正将自己的心和众生的心合在一起,理解别人就是宽容自己,懂得慈悲别人的人就是人间菩萨。(掌声)