Membina pikiran memperoleh kebijaksanaan
9 September di Zheng Zhou – Tiongkok, ada satu orang tua yang karena masalah tempat duduk, bertengkar dengan seorang anak muda di dalam bus umum, orang tua ini sangat marah, lalu menampar pemuda ini empat kali, pemuda ini tidak membalas, karena ia sudah mengatakan banyak perkataan yang pedas dan tajam, membuat orang tua ini luar biasa marah, setelah pemuda ini turun, orang tua ini pun menghembuskan nafas terakhirnya di dalam bus umum tersebut, ia benar-benar dibuat kesal sampai mati oleh pemuda ini.
Kita tidak boleh mendendam, hubungan buruk ada setiap hari, jika tidak dipikirkan maka sebentar saja hilang, semoga kalian hidup di dunia ini selamanya jangan mendendam demi sedikit kebencian atau ketidakpuasan, untuk menguraikan hubungan buruk harus mengandalkan pemikiran yang rasional.
Bagaimana mungkin antara orang yang satu dengan orang yang lain bisa memiliki hubungan yang harmonis? Latar belakang yang berbeda, usia yang tidak sama, kepribadian yang berbeda, anak kandung kamu sekalipun, juga memiliki dasar spiritual yang berbeda, jika bukan datang menagih hutang, berarti datang membayar hutang karma. Jika mampu memahami, maka pasti bisa berpikir dengan jernih dan rasional, maka bisa membuat diri sendiri membina pikiran, setelah membina pikiran, maka kamu pasti akan memperoleh kebijaksanaan.
Sumber: Kutipan Wejangan Seminar Dharma Master Jun Hong Lu, New York USA 20140921
修心得智慧
9月9日在中国郑州,一个老人家在公交车上跟一个小青年为了位子产生争执,老人家非常生气打了小青年四个嘴巴,小青年没有还手,因为他讲了很多非常刻薄的话,把老人家气得不行,等小青年下车后,老人家就在公交车上与世长辞,被小青年气死了。
我们不能记仇,冤结天天有,不想片刻无,希望大家活在这个世界上永远不要再为一点一滴的怨恨记仇,要化解冤结靠的是理智。人和人在一起怎么可能和睦相处?背景不一样,年纪不一样,性格不一样,就算你的亲生孩子,根基也不一样,不是讨债就是还债。想明白了,就是懂得理智,想清楚了,就会让自己有修心,修心之后你就会得到智慧。(掌声)