Wenda20170730A 00:50
Bagaimana memahami tentang “Menaiki Perahu Dharma”
Pendengar wanita: Halo, Master. Beberapa hari yang lalu, saya bermimpi Master. Dalam mimpi, seseorang bertanya: “Master, kapan Anda akan membawa kami menaiki perahu Dharma?” Master berkata: “Sebentar lagi, sekitar bulan September.” Dalam mimpi saya tahu itu Seminar Dharma di Kuala Lumpur. Saya berdiskusi dengan beberapa teman se-Dharma di sekitar saya. Ada beberapa pertanyaan yang ingin ditanyakan, mohon Master berwelas asih untuk memberikan wejangan.
Saya ingin tahu, orang seperti apa yang bisa menaiki ke perahu Dharma? Ada beberapa teman se-Dharma yang telah membina diri dengan sangat bagus, pertanyaan yang mereka ajukan juga sangat bijaksana. Namun dia bermimpi bahwa dirinya tidak bisa menaiki perahu Dharma pada saat itu. Saya jadi tidak mengerti, apakah mereka masih kurang di aspek tertentu, atau didiskualifikasikan, bagaikan emas dan pasir selalu ada perbedaannya?
Master menjawab: Secara umum, bagaimana yang dikatakan dengan menaiki perahu Dharma? Kamu mempelajari Buddha Dharma, menyembah Buddha, belajar Dharma, dan teori-teori Buddha Dharma, dapat menerapkannya kedalam tindakan dan perilakumu, yang disebut “mempraktikkan”. Bukankah kamu sudah menaiki perahu Dharma? Apakah kamu pikir harus benar-benar membeli tiket agar bisa menaiki perahu Dharma?
Arti dari perahu Dharma adalah: kamu telah memasuki tahap Buddha Dharma di alam manusia ini. Kamu tidak lagi berperilaku layaknya seorang manusia. Kamu sedang berperilaku seperti seorang Buddha (artinya tingkat kesadaran spiritual sudah tinggi, bukan?) Iya, tingkat kesadaran spiritualnya bukan lagi melakukan perbuatan seperti manusia. Misalnya, kamu tidak lagi egois seperti manusia. Kamu tidak lagi serakah seperti manusia. Kamu tidak lagi cemburu dan membenci orang lain seperti manusia biasa; Kamu tidak seperti manusia biasa yang demi sedikit ketenaran dan kekayaan, menjalani hidupnya dengan bodoh di dunia ini (tingkat kesadaran spiritual sudah tinggi)
Ini berarti bahwa tingkat kesadarannya sudah tinggi. Dengan kata lain, kamu telah mempraktikkan ajaran Buddha di dunia ini, bukankah kamu sudah menaiki perahu Dharma? Jika tidak, kamu sama seperti orang lain, hidup dalam keserakahan, kebencian, kebodohan, kesombongan dan kecurigaan. Setiap hari, melakukan perbuatan asusila, setiap hari berfoya-foya, makan dan minum, membunuh makhluk hidup, bukankah kamu juga adalah manusia? Semua ini memang tidak melanggar hukum, tetapi kamu tidak bisa naik ke perahu Dharma (Sudah mengerti. Apakah naik ke perahu Dharma ada hubungannya dengan fondasi atau akar pembinaan?)
Tentu saja ada kaitannya. Orang yang tersadarkan lebih awal akan lebih cepat menaiki perahu Dharma… Orang seperti apa yang akan tersadarkan lebih awal? Itulah fondasinya. Misalnya, bisa mengenal ajaran Buddha Dharma itu tergantung pada fondasinya. Banyak orang memiliki jodoh dengan Guan Shi Yin Pu Sa di kehidupan sebelumnya. Jodoh ini termasuk di kehidupan sebelumnya kamu juga pernah memohon kepada Guan Shi Yin Pu Sa, juga menyembah Guan Yin, sehingga kamu dapat mengenal Buddha Dharma di kehidupan ini (sudah mengerti)